Senin, 31 Januari 2011
Jankulovski tinggalkan Milan akhir musim
Bek kiri Rossoneri Marek Jankulovski mengungkapkan bakal meninggalkan San Siro. Diakuinya, musim ini merupakan yang terakhir kalinya bermain untuk Milan. Selanjutnya, dia akan pulang ke Rep. Ceko dan bermain di klub lokal sebelum memutuskan untuk pensiun. Pada musim ini Jankulovski semakin sulit mendapat tempat di tim utama Milan. Meski demikian, ia tetap bertahan di Milan agar tim tetap solid.
Kejutan Legrottaglie gabung ke Milan
Pemain terakhir yang di datangkan AC Milan di bursa transfer musim dingin ini adalah seorang defender. Nicola Legrottaglie membuat kejutan dengan meninggalkan Juventus. Dia akan bergabung dengan salah satu rival abadi Bianconeri, AC Milan. Bahkan Legrottaglie mengungkapkan kepindahannya akan dilakukan hanya dalam tempo 24 jam ke depan."Besok (Senin 31/1/2011) saya akan menandatangani kontrak
ALESSANDRO MAZZOLA ( SANDRO MAZZOLA )

Salah satu legenda Inter Milan yang lahir di turin (Italia) namun besar menjadi bintang di Inter Milan ialah Alessandro Mazzola atau yang selama ini kita kenal dengan Sandro Mazzola.Sandro mazzola lebih memilih menjadi pemain Inter ketimbang harus meneruskan kebintangan sang ayah (Valentino Mazzola) yang bermain di Fc.Torino, walaupun begitu Sandro Mazzola tetap harus menerima beban harapan yang tinggi dari publik kalau dirinya sehebat sang ayah.Sandro Mazzola harus menjalani hidup sebagai anak yatim ketika berusia 6 tahun. Sang ayah tewas bersama 30 penumpang lainnya termasuk pemain Fc.Torino akibat tragedi SUPERGA pada 4 mei 1949,kejadian ini membuat Sandro menjalani hidup tanpa bimbingan ayahnya.
Namun pengalaman buruk dimasa kecilnya ini
tidak membuatnya putus asa. Bakat sepak bola sudah terlanjur mengalir didalam darahnya,dia sudah menendang bola saat menemani ayahnya berlatih bersama Fc.Torino. Bahkan Mazzola sering diajak ayahnya saat memperkuat timnas Italia. Seringnya mengikuti kegiatan sang ayah membuat dirinya banyak dikenal para pemain Torino maupun timnas Italia saat itu. Dari sanalah karier sebagai pebola professional bisa dimulai. Namun, saat Mazzola pertama kali bergabung dengan Inter Milan justru bukan sebagai pemain melainkan sebagai maskot tim...
Suatu hari setelah tragedi SUPERGA Benito Lorenzi striker Inter Milan yang merupakan partner di timnas Italia dan salah satu sahabat sang ayah datang kerumah Sandro yang saat itu sedang bersedih setelah kehilangan ayahnya. Dia meminta izin kepada ibu Sandro Mazzola agar anaknya diizinkan menjadi maskot tim di (Inter Milan).
Dari seorang maskot, Sandro kemudian menjadi pemain binaan Inter. Nama besar ayahnya cukup mendukung karier yang diretasnya, namun nama besar ayanhnya pula yang sempat membuatnya nyaris mengubur mimpi menjadi pebola andal. Maklum , publik terlalu berharap banyak bisa kembali menyaksikan kehebatan sang ayah lewat penampilan Mazzola. Saking beratnya tekanan publik kepadanya Sandro pernah mencoba mengalihkan kariernya sabagai pemain basket.
Akhirnya,dengan tekatnya Sandopun memilih sepakbola. Pilihan Sandro setelah dilanda kebimbangan rupanya sangat tepat,bahkan mungkin dia berkembang lebih baik dari sang ayah. Selain sama-sama menjadi penyerang, Sandro punya kemampuan lain yang belum sempat ditunjukan ayahnya,dia punya daya kreativitas tinggi dalam merancang serangan. Sandro Mazzola memang bukan penyerang biasa.Urusan mencetak gol sudah jelas memang itu kemampuan utamanya,kemampuan yang sempat mencatatkan namanya menjadi Top Skorer Serie-A pada musim 1964-1965 dengan 17 gol, sekaligus memberikan scudetto bagi Inter di musim yang sama. Pada tahun ini pula Sandro Mazzola berhasil mengantarkan Inter Milan merengkuh trofi Liga Champion pertamanya dengan mengalahkan tim kuat saat itu yaitu Real Madrid pada partai final dengan skor 3-1. Dua gol diantaranya merupakan sumbangan dari Sandro Mazzola. Hanya sekedar pemberitahuan pada saat itu Real Madrid diperkuat oleh bintang-bintang top dunia seperti Alfredo Di Stefano dan Ferenc Puskas.
Di luar kemampuan standar sebagai striker ,Sandro Mazzola dikenal mempunyai umpan akurat plus dribble dan kontrol bola yang mumpuni. Pergerakannya di atas lapangan mampu memberi ruang bagi pemain lain merangsek ke pertahanan lawan. Banyak yang menyebut kemampuan Sandro Mazzola bisa dilihat pada diri Fransesco Totti dan Alessandro Delpiero (waktu muda).
Kalau untuk era yang sama ada Gianni Rivera, kala itu keduanya malh bersaing langsung untuk menjadi playmaker andalan Italia. Keduanya menganggap diri masing-masing lebih baik dari rivalnya. Rivalitas itu justru menjadi salah satu faktor yang membuat penampilan Sandro Mazzola semakin bersinar. Dia adalah salah satu pahlawan InterMilan di 1960-an,salah satu pahlawan terbesar di masa La Grande Inter. Sosok yang patut menjadi Legenda Inter karena setia hingga mundur dari sepak bola.
BIODATA SANDRO MAZZOLA
Nama Lengkap :
Alessandro Mazzola
Lahir :
Turin (Italia), 8 November 1942
Posisi :
Striker , Playmaker.
Klub :
Inter Milan (1960 - 1977)
Main / gol :
Serie-A : 418/116
Liga Champion : 67/18
Coppa Italia : 80/24
Prestasi :
Scuddeto : 4 (1962-1963, 1964-1965, 1965-1966,1970-1971)
Liga Champion : 2 (1963-1964, 1964-1965)
Piala Interkontinental (sekarang Piala Dunia Antar Klub) : 2 (1964 ,1965)
Piala Eropa : 1 (1968)
Suatu hari setelah tragedi SUPERGA Benito Lorenzi striker Inter Milan yang merupakan partner di timnas Italia dan salah satu sahabat sang ayah datang kerumah Sandro yang saat itu sedang bersedih setelah kehilangan ayahnya. Dia meminta izin kepada ibu Sandro Mazzola agar anaknya diizinkan menjadi maskot tim di (Inter Milan).
Dari seorang maskot, Sandro kemudian menjadi pemain binaan Inter. Nama besar ayahnya cukup mendukung karier yang diretasnya, namun nama besar ayanhnya pula yang sempat membuatnya nyaris mengubur mimpi menjadi pebola andal. Maklum , publik terlalu berharap banyak bisa kembali menyaksikan kehebatan sang ayah lewat penampilan Mazzola. Saking beratnya tekanan publik kepadanya Sandro pernah mencoba mengalihkan kariernya sabagai pemain basket.
Akhirnya,dengan tekatnya Sandopun memilih sepakbola. Pilihan Sandro setelah dilanda kebimbangan rupanya sangat tepat,bahkan mungkin dia berkembang lebih baik dari sang ayah. Selain sama-sama menjadi penyerang, Sandro punya kemampuan lain yang belum sempat ditunjukan ayahnya,dia punya daya kreativitas tinggi dalam merancang serangan. Sandro Mazzola memang bukan penyerang biasa.Urusan mencetak gol sudah jelas memang itu kemampuan utamanya,kemampuan yang sempat mencatatkan namanya menjadi Top Skorer Serie-A pada musim 1964-1965 dengan 17 gol, sekaligus memberikan scudetto bagi Inter di musim yang sama. Pada tahun ini pula Sandro Mazzola berhasil mengantarkan Inter Milan merengkuh trofi Liga Champion pertamanya dengan mengalahkan tim kuat saat itu yaitu Real Madrid pada partai final dengan skor 3-1. Dua gol diantaranya merupakan sumbangan dari Sandro Mazzola. Hanya sekedar pemberitahuan pada saat itu Real Madrid diperkuat oleh bintang-bintang top dunia seperti Alfredo Di Stefano dan Ferenc Puskas.
Di luar kemampuan standar sebagai striker ,Sandro Mazzola dikenal mempunyai umpan akurat plus dribble dan kontrol bola yang mumpuni. Pergerakannya di atas lapangan mampu memberi ruang bagi pemain lain merangsek ke pertahanan lawan. Banyak yang menyebut kemampuan Sandro Mazzola bisa dilihat pada diri Fransesco Totti dan Alessandro Delpiero (waktu muda).
Kalau untuk era yang sama ada Gianni Rivera, kala itu keduanya malh bersaing langsung untuk menjadi playmaker andalan Italia. Keduanya menganggap diri masing-masing lebih baik dari rivalnya. Rivalitas itu justru menjadi salah satu faktor yang membuat penampilan Sandro Mazzola semakin bersinar. Dia adalah salah satu pahlawan InterMilan di 1960-an,salah satu pahlawan terbesar di masa La Grande Inter. Sosok yang patut menjadi Legenda Inter karena setia hingga mundur dari sepak bola.
BIODATA SANDRO MAZZOLA
Nama Lengkap :
Alessandro Mazzola
Lahir :
Turin (Italia), 8 November 1942
Posisi :
Striker , Playmaker.
Klub :
Inter Milan (1960 - 1977)
Main / gol :
Serie-A : 418/116
Liga Champion : 67/18
Coppa Italia : 80/24
Prestasi :
Scuddeto : 4 (1962-1963, 1964-1965, 1965-1966,1970-1971)
Liga Champion : 2 (1963-1964, 1964-1965)
Piala Interkontinental (sekarang Piala Dunia Antar Klub) : 2 (1964 ,1965)
Piala Eropa : 1 (1968)
Minggu, 30 Januari 2011
Milan pinjamkan pemain mudanya
Montelongo di pinjamkan ke BolognaDi tengah gencarnya Milan belanja pemain di bursa transfer musim ini, ada satu pemain muda yang tersisihkan. Ya, setelah sulit bersaing dengan full-back kanan lainnya di squad Rossoneri, Bruno Montelongo akhirnya pindah ke Bologna. AC Milan telah mengirim defender muda Montelongo ke tim Serie A Bologna dengan status pinjaman. Tampaknya para pengurus Milan masih
Sabtu, 29 Januari 2011
Milan datangkan Didac Vila
AC Milan kembali mendapatkan pemain baru, setelah Antonio Cassano, Urby Emanuelson, dan Mark Van Bommel. Kini I Rossoneri sukses mendatangkan full-back Didac Vila Rossello dari Espanyol. Diberitakan Football-Italia, Didac sudah sejak Jumat (28/1/2011) kemarin tiba di Milan. Setelah menjalani pemeriksaan medis, pemain 21 tahun itu menandatangani kontrak selama 4,5 tahun. Kepastian transfer ini
Jumat, 28 Januari 2011
Mark van Bommel resmi kenakan Jersey Milan
AC Milan akhrinya berhasil mendatangkan gelandang Bayern Munich Mark van Bommel. Dia resmi menjadi pemain ketiga yang direkrut Milan di bursa transfer musim dingin ini. Dikutip dari Goal, Selasa (25/1/2011) dari kubu Milan maupun Bayern mengumumkan lewat situs resmi klub masing-masing, bahwa proses negosiasi Van Bommel sudah selesai dan dia dikontrak dengan durasi kontrak enam bulan, atau hingga
Amunisi baru Milan, Urby Emanuelson
Urby Emanuelson resmi gabung MilanAC Milan merampungkan pembelian keduanya pada pembukaan bursa transfer musim dingin ini. Setelah mendapatkan Antonio Cassano, kini mereka berhasil merekrut Urby Emanuelson dari Ajax. Transfer Emanuelson sendiri diumumkan oleh pihak Milan melalui situs resmi klub pada Senin (24/1/2011). Namun, belum diketahui besaran kompensasi kepindahan yang harus diberikan
Langganan:
Postingan (Atom)