pada musim berikutanya Wim Kieft dijual ke Italia untuk memperkuat Pisa, dengan itu maka basten menjadi pilihan utaman di lini depan ajax
Van basten menjadi top scorer selama 4 musim (1984, 1985, 1986 dan 1987),dengan mencetak 117 gol dalam 112 pertandingan, dan melihat kembali pada musim 1985-1986 dia merebut sepatu emas eropa dengan mencetak 36 gol dalam 26 pertandingan di Eredivisie. Pada musim 1986-1987 dia mencetak gol kemenagan di UEFA Cup Winners'dan mengalahkan FC Lokomotive Leipzig.
pada tahun 1987 van basten di boyong ke Milan dan pada musim kemudian disusul oleh koleganya Ruud Gullit dan Frank Rijkaard,pada musim pertamanya basten membawa milan tampil sebagai scudetto setelah delapan taun tidak diraihnya, akan tetapi Basten hanya beramain selama 11 pertandingan dikarenakan cidera, pada piala eropa 88 van basten mencetak 5 gol pada turnamen tersebut, dengan mencetak hat-trick saat melawan inggris,dan mencetak goal melawan Jerman Barat, dan mencetak salah satu goal volly spektakuler saat melawan uni soviet, dan pada turnamen tersebut Belanda menjadi juara dan Van Basten tampil sebagai Top Skor,
Pada musim 1988-1989 Basten memperoleh gelar pemain terbaik Eropa,dengan mecetak 19 gol di seri A dan memebawa Milan menjadi juara European Cup dengan mengalahkan Steaua Bucharest degan torehan 2 gol nya, begitu pula di musim berikutya basten mampu mepertahankan European Cup setelah mengalahkan Benfica.
Musim 1990-91, merupakan musim terburuk Basten, setelah dia kecewa dengan arigo sacchi,setelah digantikan oleh fabio capello milan tidak pernah terkalahkan di liga dan menjadi pencetak gol terbanyak dengan 25 gol, pada musim 1992-1993 melakoni 58 pertandingan tanpa terkalahkan dan kemudian basten terpilih menjadi pemain terbaik eropa kembali selama 3 kali sama dengan Johan Cruyff dan Michel Platini, sebelum di dera cidera berkepanjangan,dan memutuskan mundur dari dunia sepak bola tahun 1995
Dia kembali ke sansiro pada tahun 2004 untuk melakukan pertandingan testiomonial untuk menghormati Demetrio Albertini
Van basten menjadi top scorer selama 4 musim (1984, 1985, 1986 dan 1987),dengan mencetak 117 gol dalam 112 pertandingan, dan melihat kembali pada musim 1985-1986 dia merebut sepatu emas eropa dengan mencetak 36 gol dalam 26 pertandingan di Eredivisie. Pada musim 1986-1987 dia mencetak gol kemenagan di UEFA Cup Winners'dan mengalahkan FC Lokomotive Leipzig.
pada tahun 1987 van basten di boyong ke Milan dan pada musim kemudian disusul oleh koleganya Ruud Gullit dan Frank Rijkaard,pada musim pertamanya basten membawa milan tampil sebagai scudetto setelah delapan taun tidak diraihnya, akan tetapi Basten hanya beramain selama 11 pertandingan dikarenakan cidera, pada piala eropa 88 van basten mencetak 5 gol pada turnamen tersebut, dengan mencetak hat-trick saat melawan inggris,dan mencetak goal melawan Jerman Barat, dan mencetak salah satu goal volly spektakuler saat melawan uni soviet, dan pada turnamen tersebut Belanda menjadi juara dan Van Basten tampil sebagai Top Skor,
Pada musim 1988-1989 Basten memperoleh gelar pemain terbaik Eropa,dengan mecetak 19 gol di seri A dan memebawa Milan menjadi juara European Cup dengan mengalahkan Steaua Bucharest degan torehan 2 gol nya, begitu pula di musim berikutya basten mampu mepertahankan European Cup setelah mengalahkan Benfica.
Musim 1990-91, merupakan musim terburuk Basten, setelah dia kecewa dengan arigo sacchi,setelah digantikan oleh fabio capello milan tidak pernah terkalahkan di liga dan menjadi pencetak gol terbanyak dengan 25 gol, pada musim 1992-1993 melakoni 58 pertandingan tanpa terkalahkan dan kemudian basten terpilih menjadi pemain terbaik eropa kembali selama 3 kali sama dengan Johan Cruyff dan Michel Platini, sebelum di dera cidera berkepanjangan,dan memutuskan mundur dari dunia sepak bola tahun 1995
Dia kembali ke sansiro pada tahun 2004 untuk melakukan pertandingan testiomonial untuk menghormati Demetrio Albertini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar