Tampilkan postingan dengan label Syamsir Alam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Syamsir Alam. Tampilkan semua postingan

Rabu, 10 Maret 2010

Biografi Syamsir Alam



 Sempat menjadi buah bibir saat Pra Piala Asia U-19 tahun lalu, kini Syamsir Alam menjadi harapan Timnas Indonesia di masa yang akan datang.




Syamsir Alam (lahir di Balingka, IV Koto, Agam, 6 Juli 1992; umur 17 tahun) adalah seorang pemain sepak bola Indonesia. Saat ini ia bermain untuk SAD Indonesia. Tim yang saat ini berguru di Uruguay, Amerika Selatan. Syamsir adalah lulusan dari SSB AS IOP, SSB yang didirikan oleh mendiang Ronny Pattinasarani. Syamsir pernah mengikuti Piala Dunia U-11 Danone bersama Makassar FC yang mewakili Indonesia. Ia juga sempat mengikuti tes bersama tim junior dari Belanda, Vitesse Arnhem dan Heerenveen [1] tapi sayang gagal. Syamsir adalah type striker pekerja. di kompetisi Liga U-17 Quinta Division 2008 ia menjadi top skor dari tim SAD Indonesia dengan mengemas 15 gol dari 29 laga yang dilakoninya.(id.wikipedia.org)

Menurut Roberto Regis Milano, agen yang mengurusi SAD Indonesia selama di Uruguay, Syamsir sudah mendapat perhatian dari para pemain belakang yang berlaga di Quinta Division Uruguay. “Dalam beberapa pertandingan terakhir, ia selalu mendapatkan pengawalan ketat dari pemain belakang lawan. Ke depannya ia akan semakin mendapat penjagaan ketat karena sudah mulai disegani,” kata Roberto. (www.bicarabola.com)
 Dari data - data di atas  sangatlah membanggakan Indonesia memiliki talenta berbakat seperti Syamsyir Alam ini. Muda belia , berkarakter pekerja keras dan tentunya mempunyai potensi yang luar biasa. Kegagalan dalam Timnas U-19 rasanya cukup menjadi pengalaman berharga untuk terus maju membawa Tim Garuda ke level lebih tinggi.


photo : www.arthazone.com

Selasa, 17 November 2009

Syamsir Alam membayar lunas

Kritikan, cacian dan makian telah dibayar lunas syamsir alam dkk kala mewakili Timnas U-19 dalam PPA U-19. Penampilan impresif kala membekap Taiwan enam gol tanpa balas, menahan imbang Australia dengan skor kacamata, dan menggulung Hongkong 4-1 seakan menghapus dosa mereka ketika anak asuh Coach Cesar Payovich ini dikalahkan Jepang dan Singapura.

Tak pelak pandangan sebelah mata itu seakan berubah menjadi pujian. Bahkan pelatih tim Australia pun mengakui timnya beruntung dapat menahan tim merah putih.

Empat gol dari Abdurahman Lestalluhu dan Syamsir alam yang sangat berkelas kala menggulung Hongkong telah membuat saya takjub, bahkan baru 16 detik selepas kick off Syamsir alam mampu merobek gawang Hongkong. Serangan Abdurahman Lestalluhu mengakhiri PPA ini dengan gol indah yang diawali tarian samba ala amerika selatan. Itu adalah bukti nyata ilmu yang didapat setelah 2 tahun merumput di Uruguay dalam Quinta division.

Semoga bukti - bukti yang lebih besar akan mengalir dan membayar lunas dahaga suporter Indonesia.