Jumat, 04 September 2009

kalimat haram


Kadang kala orang tua seringkali mengaluarkan kata - kata yang sebenarnya haram didengarkan oleh ana - anak. Tanpa mereka sadari kalimat tersebut dapat menjerumuskan sang anak. Sering kali mereka mengatakan hal - hal yang tidak benar,melukai perasaan, marah, atau bingung. Untuk itulah selayaknya kita paham akan kalmat - kalimat yang haram dan menggantinya dengan kalimat yang lebih bijak an mendidik.

Seringkali orangtua mengatakan "saya sedang sibu" atau "jangan ganggu saya", tanpa disadari anak - anak akan merekam kalimat itu dan jika hal ini dilakukan sejak kecil maka pada saat besar sang anak mungkin enggan terbuka dengan sang orangtuanya.

Sejak bayi seharusnya orangtua menunjukan bahwa mereka bersedia meluangkan waktu dengan sang buah hati. Menonton kartun, bermain bersama, ataupun hanya duduk bersama memndang langit adalah contoh hal kecil yang dapat dilakukan.

Cap negatif seperti "kamu iu bodoh" , " Anaku sih pemalu", "Ah kamu payah", kalimat tersebut akan diterima begitu saja oleh anak dan bisa jadi mereka menganggap itu adalah pembenaran tentang diri mereka.

Hal lain yang haram yaitu mengucapkan " kenapa kamu tidak bisa seperti si A ?" Mmbandingkan anak yang satu dengan yang lain adalah suatu hal yang kotraproduktif. Seorang ana adalah diri mereka sendiri dan tidak perlu dibanding - bandingkan.

Nada - nada ancaman juga pelu dihilangkan jika kita berhadapan dengan anak. Penelitian para ahli membuktikan bahwa 80% anak usia 2 tahun mengulangi kesalahan serupa pada hari yang sama, entah apapun cara yang dipakai untuk mendisiplinkan mereka.

Intonasi menjadi hal utama dalam berbicara kepada anak. Dalam situasi sesulit atau sesibuk apapun usahakan agar menjaga intonasi agar lawan bicara anda tidak menjadi seorang begundal nantinya. hail.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar