Sebelas tahun telah berlalu dan seiring berjalannya waktu Pasoepati telah menjadi salah satu dari beberapa kelompok suporter yang disegani selain Aremania, The Jack, Viking, atau Bonek. Tidaklah mengherankan karena Pasoepati walaupun berasal dari Solo namun dukungan yang signifikan juga diberikan oleh masyarakat sekitar solo seperti Karanganyar, Sragen, Sukoharjo, Wonogiri, Boyolali, Klaten, bahkan Madiun dan Salatiga.
Hijrahnya Pelita Solo dari kota bengawan di tahun 2003 dan Persijatim Solo FC yang berreinkarnasi menjadi Sriwijaya FC di tahun 2006 tidak membuat Pasopati menjadi mati, kreatifitas mereka alihkan untuk mendukung tim asli kota Solo yaitu PERSIS SOLO yang beraksi di divisi satu, dan dengan dukungan yang luar biasa besarnya PERSIS SOLO berhasil menembus kasta tertinggi sepakbola pada saat itu.
Loyalitas ??? saya tidak ingin menjawabnya tapi Gelar Suporter Terbaik Tahun 2010 yang disematkan oleh situs Jakarta Casual adalah bukti nyata. Saat itu pada tahun 2010 adalah titik terendah bagi PERSIS SOLO dalam beberapa tahun terakhir, tidak adanya sokongan dana dari Pemkot SOLO membuat nasib PERSIS ketar ketir, sempat memutuskan tidak akan mengikuti kompetisi karena tidak adanya sumber dana membuat PASOEPATI bergerak dan akhirnya di saat - saat terakhir PERSIS mengumumkan keikut sertaanya dalam kasta kedua kompetisi sepakbola Indonesia yaitu Divisi Utama. Dengan kondisi seadanya plus hengkangnya pemain - pemain pilar macam Wahyu Tanto, Anindito, serta penjaga gawang kesayangan Wahyu Tri Nugroho dan pelatih bertangan dingin Eduard Tjong membuat permainnan PERSIS cenderung membosankan untuk dilihat.
Beberapa kemenangan diawal musim seakan tidak berarti karena di tengah - tengah musim kekalahan menjadi makanan pokok dan tidak ada kata lain selain degradasi. Namun atmosfir Stadion Manahan Tidak pernah berubah,di tribun stadion dalam setiap laga kandang Pasoepati seolah mengecat beton - beton tempat duduk menjadi MERAH MENYALA. Walau hal itu tidak sanggup menolong Persis namun catatan rata - rata 15000 penonton dalam setiap laga kandang adalah hal yang luar biasa. salute.....
Banyak hal yang perlu dibenahi dalam umurnya yang ke 11 ini lagu - lagu yang tidak mengarah untuk menyuport pemain atau menekan lawan masih banyak terdengar dalam setiap pertandingan, tawuran antar kelompok yang sama - sama memakai baju Pasoapati juga masih terlihat, lemparan - lemparan dari tribun ke lapangan, dan permusuhan dengan kelompok suporter lain yang sama - sama berbendera MERAH - PUTIH masih terjadi.
Well dengan ulang tahun ke 11 ini serta lahirnya sebuah klub baru bernama SOLO FC semoga menjadi titik perubahan dengan menjadi pelopor suporter yang anti anarki, anti rasis, anti politik, dan anti terhadap segala bentik permusuhan yang memalukan. Ok saya bagian kecil dari pasoepati mengucapkan
Happy 11th Anniversary PASOEPATI
kalian yang terbaik...
SAETAMA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar