Senin, 09 November 2009

Lelucon Cicak Vs Buaya

Sampai hari ini masi kencang angin yang dihembus dengan membawa judul Cicak vs Buaya. Kasus yang melibatkan 3 unsur hukum ini akhirnya memaksa saya untuk mengeluarkan pendapat saya sebagai orang awam. Bukan karena plagiat, tapi untuk membuktikan dari tulisan saya yang terdahulu yaitu Agustus, merdeka? Part II

Disana saya sebutkan bahwa kemerdekaan yang selama ini kita banggakan hanyalah semu belaka. Memang secara militer kita merdeka, tapi lainnya? Nothing.

Kasus yang melibatkan orang - orang dalam KPK, JAKSA AGUNG, POLRI membuktikan bahwa dalam hukum, rakyat Indonesia belumlah merdeka. Ada perbedaan nyata dan sangat mencolok ketika si kaya dan si miskin berhadapan dengan hukum. Mungkin pelepasan Anggodo cuma satu dari sekian kontroversi.

Saya memang awam tentang hukum tapi saya bukanlah keledai. Coba bandingkan dengan kasus Nova zaenal yang ditahan hanya dengan hitungan jam, padahal saya kira kasus itu masih biasa ditangani Pssi sebagai pementas laga Persis solo vs Gresik United kala itu. Atau perbandingan secara frontal pernah saya mendengar bahwa seseorang pengendara sepeda motor ditilang karena tutup pentilnya hilang.

Dari situ dapat saya mengambil kesimpulan bahwa kelemahan ada pada para penegak hukum. Semestinya mereka sadar karena rakyat telah mengeluarkan banyak uang untuk menggaji mereka. Rakyat yang menggaji bung !! Bukan Presiden bukan MPR bukan juga DPR. Dan jika ingin gaji dari pengusaha tinggalkan jabatan anda dan jadilah budak mereka. Masih banyak warga pengangguran yang loyal terhadap negara yang sanggup mengganti anda. Salam perubahan. . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar