Senin, 12 April 2010

Sejarah Ciu Bekonang


Hailyeah... ini adalah catatan menarik dari grup "Ciu Penghangat Suasana" at facebook, diceritakan disana sejarah ciu bekonang yang termasyur rasa dan aromanya itu.....
hmmm lang sung aja dilihat deh sejarahnya semoga bisa nambah pengetahuan dan gak asal minum aja...


Sejak jaman penjajahan Belanda maupun Jepang, para nenek moyang sudah menggeluti usaha industri Alkohol di desa Bekonang ini. Pada masa itu walaupun usaha yang dilakukannya secara sembunyi-sembunyi, namun telah menghasilkan sesuatu yang disebut “CIU” dengan kadar alkohol yang masih rendah. Ciu atau yang terkenal dengan
Sebutan “Ciu Bekonang” pada awal-awal produksinya memang dikonsumsi untuk minuman keras dan mabuk-mabukan (Sabaryono dkk, 2001).
Pada waktu pemerintahan raja-raja (keraton Surakarta dan Yogyakarta) masih terdapat tradisi pada acara-acara pesta panen raya atau penyambutan tamu-tamu kerajaan mengadakan pesta dan tarian tradisional seperti Tayub, Sinden Ledek dan sebagainya. Pada acara acara tersebut, walaupun berlangsung pada siang hari, pasti ada acara minumminuman keras “Ciu Bekonang” untuk mabuk-mabukan, baik di kalangan punggawa kerajaan maupun rakyat di sekitar kerajaan. Menjelang Indonesia Merdeka pada tahun 1945, pengrajin industri rumah tangga “Ciu Bekonang” hanya berkisar 20 orang saja dan hasil produksinya kurang lebih per hari hanya 10 liter saja. Peralatan Produksinyapun masih sangat sederhana.

Penjualan dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan pada orang-orang tertentu yang suka mabukmabukan.
Antara tahun 1961 sampai tahun 1964, industri alkohol “Ciu Bekonang” sudah mulai ada kemajuan. Kemajuan dalam hal peningkatan kadar alkohol dari 27% menjadi 37% dengan peralatan yang juga masih sangat sederhana. Hasil alkohol yang masih berkadar 37% ditampung dan ditingkatkan kadar alkoholnya oleh bapak Suwandi (Sabaryono, 2001). Dari Jumlah pekerja juga sudah ada peningkatan menjadi sekitar 30– an pengrajin alkohol. Hasilnyapun sudah dipasarkan mencapai hampir keseluruh wilayah karisdenan Surakarta, Surabaya, Kediri dan lain-lain.

Pada tahun 1980-an ada bantuan peralatan dari Pemda Tingkat II Sukoharjo (Dinas Perindustrian) sebesar Rp.2.000.000,-. Alkohol sudah dapat ditingkatkan kadarnya menjadi 60%. Pada tahun 1997 ada naskah kesepekatan dengan industri alkohol besar di
Karanganyar (Jateng) yaitu PT. Indo Acidatama Chemical Industri . Pada bulan Februari tahun 2000 dengan peralatan yang modern sudah dapat ditingkatkan kadar alkohol menjadi 70% bahkan 90%.(anjink tanah)

(sumber dari catatan facebook "Ciu Penghangat Suasana")

Tidak ada komentar:

Posting Komentar